Apa yang perlu dilaksanakan bila mempunyai uang yang hancur atau sobek? Tidak boleh didiamkan, apa lagi sampai dibuang. Uang itu tetap menjadi alat ganti bila dilaksanakan pengatasan yang akurat.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Junanto Herdiawan menjelaskan uang itu dapat ditukar ke Bank Indonesia. “Jadi jika warga punyai uang rupiah yang laris pada kondisi hancur, dapat ditukar ke BI,” kata Junanto saat dikontak Kompas.com, Jumat (20/11/2020).
Kerusakan itu dapat berbentuk sobek, ada sisi yang lenyap atau terpenggal, tergesek, dan lain-lain. Ia menerangkan, dengan penukaran uang, keuntungannya dapat menghasilkan uang yang pantas beredar dan dapat ditransaksikan kembali.
“Iya benar. Kan terkadang ada ya uang kertas tidak menyengaja tersobek . Maka itu dapat ditukar,” katanya.
Persyaratan uang yang dapat ditukar Namun, tidak seluruhnya uang hancur dapat ditukar. Junanto menjelaskan, warga cuman dapat menggantikan uang hancur yang disebut uang rupiah asli.
Disamping itu, uang tersebut bertindak jadi alat pembayaran yang syah.
Bila uang yang hancur itu telah ditarik dan diambil dari peredaran oleh BI, uang yang dapat diganti ialah yang belum habis periode penukarannya. Junanto menjelaskan, besar uang yang dapat diganti harus lebih dari 2/3 ukuran uang.
Maknanya, kerusakan atau sisi yang lenyap karena sobek jangan lebih dari 1/3 sisi. Seterusnya, bila uang terbagi dalam 2 sisi harus ada nomor seri yang serupa di ke-2 sisi itu.
Langkah menggantikan uang hancur:
– Membawa uang hancur yang penuhi persyaratan sama sesuai Bank Indonesia
– Datangi kantor BI atau bank umum yang layani penukaran uang hancur
– Berikan uang yang ingin ditukar ke petugas
– Petugas akan lakukan scanning pada uang yang dibawa
– Bila uang yang hancur masih sama sesuai syarat, karena itu uang akan ditukar dengan nominal yang serupa
– Bila uang tidak penuhi syarat, karena itu petugas akan minta Anda isi formulir pengajuan riset yang disiapkan
– Bila tidak mau meneruskan proses riset, karena itu uang itu akan dibalikkan.