Inilah Aturan Investasi Menurut Agama Islam

  • Whatsapp
Inilah Aturan Investasi Menurut Agama Islam

Instrument investasi semakin bermacam di Indonesia. Dimulai dari deposito, reksadana, saham, sampai kripto. Melakukan investasi sebagai salah satunya langkah dalam mengurus keuangan periode panjang atau pendek.

Tetapi, investasi tidak hanya untuk sekedar memburu cuan. Untuk seorang Muslim, penting untuk tahu ketentuannya sama sesuai tuntunan Islam. Karena, semua faktor kehidupan sudah ditata dalam Al-Quran dan hadis, terhitung mengurus keuangan.

Read More

Head of Funding Alami Grup dan Perencana Keuangan Muhammad Triarso menyebutkan, investasi dalam Islam sebagai penanaman dana untuk usaha yang tidak berlawanan dengan konsep syariah supaya mendapatkan keuntungan, baik dari object atau prosesnya.

Konsep investasi dalam Islam ialah keadilan pembagian penghasilan, tidak cari rejeki pada bidang usaha haram, tidak menzalimi dan tidak juga dizalimi, transaksi bisnis atas dasar ridha sama ridha, dan tidak ada elemen riba, maysir (perjudian), dan gharar (ketidaktahuan).

“Untuk investor, penting untuk menyaksikan (investasi) untuk hasil secara adil dan resiko yang dipunyai. Investasi harus memberi keberkahan atau imbas sosial ke beberapa orang,” tutur Triarso dalam seminar-online Financial Rencana for Muslim Woman virtual, Minggu (6/3).

Ide investasi telah diperkenalkan semenjak jaman nabi sebelumnya, yaitu oleh Nabi Yusuf AS. Dalam melakukan investasi, menurut Triarso, Nabi Yusuf mengajari tidak untuk habiskan uang kerja hasil, tetapi diletakkan untuk peristiwa tidak tersangka di masa datang seperti paceklik, kritis, dan pensiun.

Triarso mengutamakan rencana keuangan perlu di untuk karena ada kehidupan yang terpenting yakni akhirat (afterlife).

Investasi Syariah. Photo: Getty Images “Rencana keuangan syariah berdasarkan equity centric, dan fokus kebutuhan dunia dan akhirat. Kebutuhan dunia misalnya menikah, rumah, kendaraan, dan pensiun, dan arah akhirat diantaranya pengajaran anak dan share sedekah dan amal,” ucapnya.

Triarso merekomendasikan dua pilihan alternative peruntukan keuangan. Pilihan pertama, yaitu simpanan sejumlah 30 %, ongkos hidup 30 % dan pola hidup sejumlah 20 %. Selanjutnya pilihan ke-2 , yakni kewajiban sejumlah 75 % dan campur sari sejumlah 25 %.

Rencana keuangan tidak lepas dari bujukan pola hidup konsumtif. Agar tidak boros, warga perlu membuat rasio fokus, membuat gagasan keuangan, menabung dan investasi, dan menghindar hutang.

“Investasi terdiri dua yakni penghasilan periodik seperti obligasi, Peer to Peer (P2P), dan reksadana final penghasilan. Imbal hasilnya sekitar 7-15 % p.a (per annum/setiap tahun). Dan investasi perkembangan seperti saham, emas, dan property. Imbal hasilnya 15-25 % p.a,” ujarnya.

P2P menjadi salah satunya opsi investasi penghasilan periodik. Salah satunya financial technology utang online syariah, ALAMI, rerata imbal hasil P2P capai 14 % p.a.

Triarso mengingati ada resiko saat lakukan investasi. Investor memandang menyimpan uang aman di sejumlah investasi, tapi investor tidak sadar jika investasi itu nanti akan dikuasai oleh inflasi.

Related posts

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments