Bisnis syariah merupakan bisnis yang menggunakan sumber daya manusia, proses produksi dengan cara pemasaran yang memenuhi syariat agama, yakni halal. Dalam hal ini, tujuan bisnis syariah sendiri mengacu kepada bisnis yang bila dilakukan tidak merugikan satu pihak maupun pihak lainnya sehingga tidak mengandung sesuatu yang diharamkan oleh Allah.
Beberapa contohnya adalah bisnis riba, pelacuran, perjudian dan ketidakpastian yang mengandung unsur haram. Perlu digaris bawahi jika setiap pengusaha Islam disarankan melakukan segala bentuk usaha yang tidak dilarang dan melanggar syariah. Maka dari itu, hendaknya para pengusaha Islam memiliki pengetahuan tentang agama agar dapat menggunakan strategi bisnis halal dan membedakan yang haram.
Meskipun menggunakan dasar syariah, akan tetapi bisnis berbasis syariah ini tetap memiliki tujuan untuk mencari keuntungan. Akan tetapi, tetap, meraih keuntungan duniawi tidak diperbolehkan jika tidak dibarengi dengan keuntungan hari akhir nantinya. Maka dari itu, penting sekali dalam mengupayakan bisnisnya, seorang pengusaha Islam agar tidak mencari laba yang cukup besar, melainkan laba yang sewajarnya saja.
Adapun alternatif lain, jika pengusaha Islam tidak tertarik dengan bisnis syariah, maka menggunakan bisnis konvensional juga diperbolehkan asal tidak melanggar norma dan kaidah agama.
Para pengusaha, hendaknya menggunakan etika bisnis syariah juga memperhatikan cara pemasaran yang sesuai ajaran agama. Sangat diperbolehkan melakukan pemasaran menggunakan iklan secara besar-besaran. Pemasaran bisnis syariah bisa dilakukan melalui media cetak, media online, televisi, jejaring sosial bahkan dari mulut ke mulut.
Segala cara marketing tersebut boleh dilakukan oleh pengusaha asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Islam seperti mengandung penipuan dan lain sebagainya.
Pembeda penting yang ada antara bisnis konvensional dengan bisnis yang berbasis syariah adalah adanya kewajiban dari pengusaha untuk mengeluarkan zakat berdasarkan keuntungan yang telah didapatkan.
Zakat adalah CSR yang cukup baik, sebab dapat meningkatkan kesejahteraan dan kondisi ekonomi masyarakat agar dapat menimbulkan hubungan baik antara masyarakat dan pengusaha. Selain itu, melalui bisnis syariah ini secara tidak langsung pengusaha telah meningkatkan nilai ibadah dengan berzakat.
Prinsip-prinsip bisnis Syariah agar menjadi sukses baik di dunia maupun di akhirat:
Prinsip pertama, tiada berhenti mencari ilmu dan pengalaman. Dalam bisnis, barang siapa yang menguasai pengetahuan atau informasi bisnis akan bisa menguasai pasarnya. Bisnis tidak selamanya tetap, tetapi kondisi terus berubah-ubah, sehingga sangat perlu untuk terus belajar bagaimana mengatasi berbagai kondisi (survive). Manfaat ilmu dan pengalaman akan membantu untuk survive kedepannya.
Prinsip kedua, istiqomah atau keberlangsungan yang tetap. Dalam bisnis tentunya ada target-target yang harus dicapai dan dijaga. Target yang telah dicapai setiap harinya harus dijaga keberlangsungannya terus menerus atau bahkan ditingkatkan.
Target akan membawa kepada tujuan akhir, sehingga bagaimana apabila target tidak secara istiqomah dapat terpenuhi? Tentunya akan mendekatkan pada kegagalan. Sehingga manfaat dari istiqomah adalah mendekatkan kita pada tujuan akhir yang bahagia (sukses).
Prinsip ketiga, menjaga keberkahan. Semua hal yang dilakukan hingga pada tujuannya yang telah tercapai tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada keberkahan di dalamnya. Agar bisnis ada dalam koridor keberkahan tentunya perlu mematuhi dan tidak melanggar hukum-hukum islam.
Ridho Tuhan terhadap bisnis yang dilakukan dengan jalur-jalur yang halal akan senantiasa menghasilkan kepuasan tersendiri bagi pebisnis terlepas dari banyak sedikit hasilnya. Keberkahan adalah karunia terbesar untuk hasil yang diharapkan, sehingga manfaat pada kepuasan hidup akan lebih terasa di dalam benak masing-masing.
Prinsip keempat, memberi benefit menyeluruh. Maksud dari benefit menyeluruh adalah bisa memberikan manfaat materi (kebendaan) dan juga non materi. Islam selalu memandang bahwa tujuan suatu tindakan usaha atau amal perbuatan tidak hanya berorientasi pada keuntungan harta fisik semata, tetapi masih ada tiga orientasi lain, yaitu
- Memberikan manfaat yang bersifat kemanusiaan melalui berbagai kesempatan untuk merangkul manusia lain melalui misalnya bantuan sosial (sedekah), penyediaan lapangan kerja, atau bekerja sama dagang.
- Membangun nilai-nilai akhlak mulia dalam setiap aktivitas bisnis sehingga tercipta hubungan persaudaraan yang Islami, bukan sekedar hubungan fungsional atau profesional.
- Segala aktivitas yang dilakukan harus dijadikan sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga ketika sedang berusaha dan bekerja akan tetap ingat pada-Nya.
Manfaat dari kesemuanya itu insyaAllah akan membawa pada hubungan baik antara manusia dan juga hubungan baik dengan Tuhan.
Bagaimana sobat muslim tambah tertarik untuk menjalankan bisnis yang berprinsip kepada syariah?