Pengertian Masyarakat Multikultural, Ciri, Sifat, Faktor, Jenis

  • Whatsapp

Rate this post

Table of Contents

Memahami Masyarakat Multikultural

Pengertian Masyarakat Multikultural Menurut Para AhliMenurut J.S. Furnivall

Menurut Clifford Geertz

Menurut J. Nasikun

Menurut Parekh

Karakteristik Masyarakat Multikultural

Sifat Masyarakat Multikultural

Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Masyarakat MultikulturalFaktor Sejarah

Faktor Pengaruh Budaya Asing

Faktor Geografis

Faktor Fisik dan Geologi

Faktor Agama

Faktor iklim

Faktor Keragaman Ras

Berdasarkan kekuatanSebuah. Multikulturalisme Isolasionis

b. Akomodasi multikulturalisme

c. Multikultural otonom

d. Multikulturalisme kritis atau interaktif

e. Multikulturalisme kosmopolitan

Pengaruh masyarakat multikulturalEfek positif dari masyarakat multikultural

Efek negatif dari masyarakat multikultural

Memahami Masyarakat Multikultural

Pengertian masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai suku dan budaya. Masyarakat multikultural ini merupakan sekumpulan masyarakat yang memiliki tempat tinggal dengan berbagai budaya serta ciri khasnya masing-masing yang membedakan suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Masyarakat multikultural ini biasanya menganut multikulturalisme, yaitu anggapan bahwa setiap budaya memiliki kedudukan yang setara dan juga memiliki keunggulannya masing-masing.

Pengertian Masyarakat Multikultural Menurut Para Ahli

Menurut J.S. Furnivall

Yang dimaksud dengan masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih unsur yang hidup secara terpisah, tanpa adanya kontak satu sama lain dalam kehidupan politik.

Menurut Clifford Geertz

Pengertian masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terbagi menjadi subsistem yang kurang lebih berdiri dan masing-masing subsistem tersebut terikat oleh ikatan primordial.

Menurut J. Nasikun

Pengertian masyarakat multikultural adalah masyarakat yang bersifat pluralistik dengan secara struktural memiliki sub budaya yang menyimpang yang ditandai dengan belum berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat serta sistem nilai persatuan sosial yang seringkali menimbulkan konflik sosial.

Menurut Parekh

Pengertian masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai komunitas budaya dengan segala manfaatnya dan juga sedikit perbedaan konsep dunia, sistem makna, nilai, bentuk organisasi, sejarah, adat istiadat, dan kebiasaan.

Karakteristik Masyarakat Multikultural

Di bawah ini adalah ciri-ciri masyarakat multikultural diantaranya sebagai berikut:

  • Memiliki lebih dari satu struktur budaya
  • Nilai-nilai dasar merupakan kesepakatan bersama yang sulit dikembangkan
  • Struktur sosial tidak saling melengkapi
  • Ada dominasi ekonomi, politik dan sosial budaya
  • Proses integrasinya lambat
  • Terjadi konflik sosial yang berbau SARA.
  • Sifat Masyarakat Multikultural

    Menurut Pierre L. Van den Berghe, ciri-ciri masyarakat multikultural antara lain:

  • Ada segmentasi dalam bentuk kelompok sub-budaya yang berbeda.
  • Memiliki tatanan sosial yang terbagi menjadi lembaga non komplementer
  • Kurangnya konsensus yang berkembang di antara anggota tentang nilai-nilai dasar
  • Ada integrasi sosial yang tumbuh atas dasar paksaan dan saling ketergantungan di bidang ekonomi.
  • Ada dominasi politik oleh satu kelompok atas kelompok lainnya.
  • Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Masyarakat Multikultural

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya masyarakat multikultural, antara lain:

    Faktor Sejarah

    Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang melimpah, sehingga mengundang berbagai negara asing untuk ikut serta dalam perdagangan dan hal ini juga membuka peluang untuk menguasai sumber daya alam Indonesia, negara-negara asing seperti Portugal, Belanda, Inggris dan Jepang juga menjajah dan juga menetap di suatu negara. kurun waktu yang lama bahkan ada yang menikah di Indonesia. Kondisi ini memunculkan kekayaan budaya dan ras di Indonesia yang menjadi cikal bakal lahirnya masyarakat multikultural.

    Faktor Pengaruh Budaya Asing

    Globalisasi merupakan proses penting dalam penyebaran kebudayaan di dunia, khususnya di Indonesia. Sebagai negara dengan sistem demokrasi, Indonesia dengan keterbukaannya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menerima budaya yang datang meski ada gesekan dan benturan dengan budaya lokal.

    Faktor Geografis

    Letak geografis Indonesia yang diapit oleh dua benua & juga dua samudra menjadikan Indonesia sebagai jalur perdagangan internasional. Dengan begitu, negara-negara asing berlomba-lomba datang ke Indonesia untuk tujuan perdagangan, misalnya seperti China, Arab dan India serta negara-negara Eropa. Kondisi inilah yang menambah budaya yang masuk ke Indonesia yang dapat membentuk dan juga lahirnya masyarakat yang multikultural.

    Faktor Fisik dan Geologi

    Terlihat, struktur geologi Indonesia terletak di antara 3 lempeng yaitu Asia, Australia dan Pasifik. Hal ini memberikan gejala bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki tipe geologi, mulai dari tipe Asiatik, Australia dan transisi. Sehingga membuat kehidupan masyarakat yang tinggal di pulau tersebut berbeda satu sama lain sesuai dengan kondisi pulau masing-masing. ketika orang-orang ini tinggal di pulau kecil, mereka akan mengalami kesulitan sumber daya, berbeda dengan pulau besar. Hal inilah yang membuat budaya tiap pulau berbeda.

    Faktor Agama

    Sebagai keyakinan dan pandangan dunia, agama membantu membentuk interaksi antara orang-orang dalam cara hidup. Selain itu juga merupakan simbol dan cerita yang memberdayakan manusia dalam aturan-aturan yang sesuai dengan kitab suci. Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, memiliki masyarakat dengan agama dan kepercayaan yang berbeda. Hal inilah yang menyebabkan munculnya masyarakat multikultural.

    Faktor iklim

    Kondisi geografis, iklim dan cuaca yang berbeda mempengaruhi pola perilaku masyarakat yang beradaptasi atau beradaptasi dengan kondisi yang ada.

    Faktor Keragaman Ras

    Ras adalah sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengklasifikasikan orang berdasarkan ciri fisik, asal geografis, dll. Ia juga sering digunakan dalam ciri biologis atau konstruksi sosial. Istilah ras digunakan oleh antropolog dan cendekiawan untuk membahas perbedaan genetik, sedangkan ras digunakan sebagai kategori budaya oleh sejarawan dan ilmuwan sosial. Perbedaan inilah yang menjadi faktor munculnya masyarakat multikultural.
    Jenis masyarakat multikultural

    Masyarakat multikultural ini dapat dibagi menjadi dua basis, berdasarkan kekuatannya dan berdasarkan tren perkembangan dan praktik multikulturalisme. Penjelasannya sebagai berikut:

    Berdasarkan kekuatan

    Karena kekuatannya, masyarakat multikultural ini terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

  • Sebuah masyarakat dengan persaingan yang seimbang
  • Komunitas mayoritas dominan (mayoritas yang mendominasi)
  • Minoritas dominan (kecil, kelompok dominan)
  • Fragmentasi adalah masyarakat yang terdiri dari banyak kelompok kecil dan tidak mendominasi.
  • Berdasarkan trend perkembangan dan praktek multikulturalisme

    Sebuah. Multikulturalisme Isolasionis

    Multikulturalisme isolasionis adalah salah satu jenis kelompok masyarakat multikultural yang menjalani kehidupan secara mandiri dengan interaksi antar kelompok yang minim.

    b. Akomodasi multikulturalisme

    Akomodasi multikulturalisme merupakan suatu bentuk masyarakat dengan budaya dominan yang melakukan adaptasi tertentu terhadap minoritas. Masyarakat multikultural ini menawarkan kebebasan kepada minoritas untuk mempertahankan budaya mereka.

    c. Multikultural otonom

    Multikulturalisme otonom adalah sejenis masyarakat multikultural yang hidup bersama dan berusaha menciptakan kesetaraan budayanya.

    d. Multikulturalisme kritis atau interaktif

    Multikulturalisme kritis atau interaktif merupakan bentuk masyarakat yang tidak fokus pada kehidupan budaya otonom, tetapi menciptakan budaya kolektif yang mencerminkan dan sekaligus menegaskan cara pandang masing-masing kelompok masyarakat.

    e. Multikulturalisme kosmopolitan

    Multikulturalisme kosmopolitan merupakan suatu bentuk masyarakat yang berupaya menghilangkan batas-batas budaya dalam kehidupannya sehingga tercipta suatu masyarakat dalam diri setiap individu yang tidak terikat pada budaya tertentu.

    Pengaruh masyarakat multikultural

    Dengan terbentuknya masyarakat multikultural ini tentunya akan timbul akibat-akibat maupun keuntungan atau akibat positif / baik maupun akibat negatif / buruk. Di bawah ini adalah dampak positif dan negatif dari masyarakat multikultural, antara lain:

    Efek positif dari masyarakat multikultural

  • Dengan keragaman budaya, suku, ras, dan lain-lain, masyarakat bisa lebih terbuka dalam membangun relasi sosial.
  • Bangun ikatan yang kuat ketika Anda harus menerima kekurangan dari kelompok mana pun di masyarakat.
  • Dapat berbagi ilmu yang berbeda dan juga saling menghargai dari satu budaya ke budaya lainnya.
  • Ini menunjukkan apakah perbedaan-perbedaan ini bukan merupakan batasan dalam membangun hubungan.
  • Efek negatif dari masyarakat multikultural

  • Munculnya sikap fanatik bahkan dukungan ekstrim dalam mendukung kelompok tertentu.
  • Adanya aliran politik yang lebih mementingkan kemajuan kelompok tertentu di bidang politik.
  • Muncul primordialisme dimana ia mempertahankan sesuatu yang telah ia kenakan sejak lahir, bisa berupa tradisi, kepercayaan dan lain-lain.
  • Pemicuan konflik karena keberagaman yang ada.
  • Etnosentrisme muncul, yaitu pandangan yang didasarkan pada masyarakat dan budaya yang melingkupinya sehingga dapat berdampak dengan mempermalukan kelompok lain.
  • Sumber :

      https://promo-honda.id/

      https://bobhenneman.info/

      https://whypoll.org/

      https://droidlover.com/

      https://kaosfullprint.co.id/

      https://academicwriting2017.com/

      https://carscoverageonline.com/

      https://dosenips.co.id/

    Related posts

    0 0 votes
    Article Rating
    Subscribe
    Notify of
    guest
    0 Comments
    Inline Feedbacks
    View all comments