Apa itu saham dan bagaimana cara kerjanya. Masih banyak masyarakat di Tanah Air yang masih awam terhadap saham. Saham adalah salah satu instrumen investasi. Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal. Pemilik saham juga memiliki hak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Dengan memegang saham, maka individu maupun badan bisa mengeklaim kepemilikan pada suatu perusahaan terbuka. Artinya, pemegang saham berapa pun jumlah lembar yang dimilikinya berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Salah satu cara untuk memiliki saham perusahaan, seseorang harus membelinya di pasar modal.
Keuntungan dan risiko Membeli saham perusahaan di pasar modal merupakan investasi yang memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lain, seperti obligasi, deposito, tabungan berjangka, atau emas.
Namun demikian, lantaran risikonya yang tinggi, investasi saham juga bisa memberikan imbal atau keuntungan yang tinggi, baik dari dividen maupun kenaikan harga saham. Risiko kerugian yang paling lazim dalam investasi saham adalah harga saham yang lebih rendah dibandingkan saat pembelian.
Kerugian investasi saham akan semakin besar jika harga saham anjlok tajam. Naik turun harga saham sendiri sangat dipengaruhi banyak faktor. Harga saham adalah tak hanya bergantung pada kinerja perusahaan, namun juga sangat dipengaruhi psikologi pasar.
Apa Saja Jenis Investasi Saham?
Saat ini total saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia hingga 11 September 2020 adalah sebanyak 711 emiten (perusahaan).
Adapun saham-saham tersebut diklasifikasikan ke dalam 9 Sektor, yaitu:
- Agriculture: mencakup usaha di bidang tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa-jasa yang secara langsung terkait dengan bidang tersebut.
– Crops
– Plantation
– Animal Husbandary
– Fishery - Mining: usaha di bidang pertambangan dan penggalian, seperti pertambangan batu bara, minyak dan gas bumi, biji logam, penggalian batu-batuan, tanah liat, pasir, penambangan dan penggalian garam, pertambangan mineral, bahan kimia, dan bahan pupuk, serta penambangan gips, aspal dan gamping.
– Coal Mining
– Crude Petroleum & Natural Gas Production
– Metal and Mineral Mining
– Land / Stone Quarrying - Basic industry & chemicals: industri dasar mencakup usaha pengubahan material dasar menjadi barang setengah jadi; atau barang jadi yang masih akan diproses di sektor perekonomian selanjutnya. Industri kimia mencakup usaha pengolahan bahan-bahan terkait kimia dasar yang akan digunakan pada proses produksi selanjutnya dan industri farmasi.
– Cement
– Ceramics, Glass, Porcelain
– Metal And Allied Products
– Chemicals
– Plastics and Packaging
– Animal Feed
– Wood Industries
– Pulp and Paper
– Others - Miscellaneous industry: meliputi usaha pembuatan mesin-mesin berat maupun ringan; termasuk komponen penunjangnya.
– Machinery And Heavy Equipment
– Automotive and Components
– Textile, Garment
– Footwear
– Cable
– Electronics - Consumer goods industry: usaha pengolahan yang mengubah bahan dasar/setengah jadi menjadi barang jadi yang umumnya dapat dikonsumsi pribadi/rumah tangga.
– Food And Beverages
– Tobacco Manufacturers
– Pharmaceuticals
– Cosmetics and Household
– Houseware
– Others - Property, real estate, and building construction: konstruksi meliputi usaha pembuatan, perbaikan, pembongkaran rumah dan berbagai jenis gedung. Real estate mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan, dan pengoperasian berbagai macam bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal.
– Property and Real Estate
– Building Construction - Infrastructure, utility, and transportation: usaha yang meliputi penyediaan energi, sarana transportasi dan telekomunikasi, serta bangunan infrasruktur dan jasa-jasa penunjangnya. Bangunan infrastruktur meliputi bangunan non gedung dan rumah.
– Energy
– Toll Road, Airport, Harbor and Allied Products
– Telecommunication
– Transportation
– Non Building Construction - Finance: usaha terkait sektor keuangan, meliputi perantara keuangan, lembaga pembiayaan, asuransi, perusahaan efek, dan perusahaan investasi.
– Bank
– Financial Institution
– Securities Company
– Insurance
– Others - Trade, service, and investment: mencakup usaha perdagangan partai besar dan kecil/eceran, serta usaha terkait sektor jasa seperti hotel, restoran, komputer dan perangkatnya, periklanan dan media serta industri percetakan.
– Wholesale
– Retail Trade
– Restaurant, Hotel and Tourism
– Advertising, Printing & Media
– Healthcare
– Computer And Services
– Investment Company
– Others
Hindari Kesalahan Umum saat Investasi Saham
Investasi saham itu mudah, Anda tak perlu khawatir dengan risiko yang ada. Kuncinya adalah pahami invetasi saham dengan baik, pelajari strategi-strategi investasi dan pilih saham-saham yang memiliki fundamental kuat untuk menghasilkan untung dalam jangka panjang.
Teruslah asah ilmu Anda untuk mendapatkan untung yang maksimal. Catat, berikut beberapa kesalahan umum yang kerap dibuat oleh para investor saham antara lain:
- Rencana investasi kurang jelas.
- Menginginkan keuntungan besar dalam jangka waktu pendek.
- Kelebihan informasi yang mengaburkan analisis sehingga mengambil keputusan secara gegabah.
- Mudah terpengaruh bisnis yang berani menjanjikan keuntungan besar dalam sekejap.
- Berinvestasi hanya pada satu jenis saham saja dan tidak melakukan diversifikasi.
- Tidak memilih saham yang berfundametal kuat dan prospek bisnis bagus.
- Tergiur dengan saham-saham gorengan, yakni saham yang naik pesat dalam waktu singkat namun cepat juga turunnya.
- Tidak mau belajar dari kesalahan investasi yang sudah pernah dibuat, dan tidak sabaran ingin cepat-cepat untung.
- Tidak mau belajar ilmu-ilmu saham mendasar seperti membaca laporan keuangan perusahaan, cek pergerakan harga saham secara teknikal, dan lain sebagainya.
Bursa Efek Indonesia menjelaskan di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi, baik berupa kenaikan maupun penurunan.
Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut.
Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.
Jika Anda sudah paham dengan informasi umum seputar investasi saham, kini saatnya Anda melakukan aksi nyata. Mulai investasi! Tidak perlu menunda-nunda lagi karena investasi saham juga kini semakin mudah, cepat dan modalnya terjangkau.