Plasenta Adalah: Struktur, Proses, Fungsi, Klasifikasi

  • Whatsapp

Rate this post

Pengertian plasenta
Baca cepat Buka

Plasenta adalah sel di dalam rahim selama kehamilan. Perkembangan dan perubahan plasenta penting untuk perkembangan dan perubahan embrio. Plasenta berfungsi sebagai tempat transfer produk metabolisme dan produk gas antara transfer darah ibu dan embrio dan produksi hormon. Di dalam plasenta, tali pusat menerima dalam bentuk pembuluh darah. Plasenta disebut plasenta untuk sepasang bayi karena berada di dalam rahim yang lain, dan ketika bayi keluar, plasenta pun lahir. Plasenta manusia umumnya berdiameter sekitar 22 cm, memiliki berat umum sekitar 470 gram, dan umumnya tebalnya sekitar 2,5 cm. Plasenta terdiri dari ratusan pembuluh halus dan vena berbentuk seperti gumpalan hati mentah, berwarna merah tua, plasenta terpecah menjadi 15-20 helai kotiledon, yang merupakan helai berbentuk jari. bentuk dan berat plasenta dibandingkan dengan bentuk janin.
Struktur plasenta

Table of Contents

Di bawah ini adalah beberapa struktur plasenta, yaitu sebagai berikut:Proses pembentukan plasenta

Fungsi plasenta

Di bawah ini adalah beberapa struktur plasenta, yaitu sebagai berikut:

Bagian janin (struktur janin)

Struktur pada janin ini terdiri dari bagian-bagian yang disebut korion frondosum dan vili. Korion frondosum adalah membran yang melindungi janin dan terdiri dari trofoblas. Sementara itu, vili plasenta matur terdiri dari vili korionik, ruang di antara keduanya, dan amnion yang menutupi sel-sel permukaan plasenta. Pembuluh darah tali pusat diperoleh dalam bentuk susunan amnion yang lebih rendah.

Bagian ibu (struktur ibu)

Struktur pada ibu adalah permukaan yang mengarah ke sel-sel rahim, berwarna merah dan dipisahkan dari selaput ibu oleh celah. Dalam struktur ini, Decidua compacta diperoleh, yang terbentuk dari 15-20 bagian bulat, kotiledon. Pada struktur ini terdapat bagian yang disebut desidua basalis pada struktur ibu, desidua basalis pada plasenta yang sudah tua disebut lempeng korion.

tali pusar

Tali pusat memimpin struktur permukaan janin dari inti janin ke plasenta. Tali pusat memiliki panjang kira-kira. 50-55 cm dan kaliber kira-kira. 1-2,5cm. Tali pusat terdiri dari dua arteri dan satu vena. Fungsi utama tali pusat adalah untuk menyatukan plasenta dengan struktur tubuh janin sehingga dapat mengedarkan oksigen, antibodi, dan unsur lain yang dibutuhkan janin.
Baca lebih lanjut: Sel lemak

Proses pembentukan plasenta

Di bawah ini adalah beberapa proses pembentukan plasenta, sebagai berikut:

Pembentukan plasenta dimulai dengan tumbuhnya trofoblas pada hari ke 8-9 setelah menetas. Organ membelah, organ yang awalnya hanya berjejer, menumpuk dan membentuk banyak rongga dalam susunan sinsitiotrofoblas. Langkah ini disebut langkah berongga.
Setelah sinsitium menyebar ke dalam lapisan rahim dan pembuluh darah lapisan rahim dihancurkan, syncytium dapat beredar melalui darah ibu dengan pemulihan impulsif pembuluh darah karena masuknya sel-sel baru. Tahap ini disebut tahap aliran dari rahim ke plasenta, atau proses janin ke ibu.
Kemudian trofoblas memperoleh sekelompok organ yang membentuk membran ikat lunak yang disebut mesoderm ekstraembrionik. Membran adalah membran penghubung antara struktur internal sitotrofoblas dan organ membran Heuser. Struktur yang melekat pada sitotrofoblas membentuk membran korionik, sedangkan struktur yang melekat pada organ membran Heuser melindungi kantung kuning telur.
Pada akhir minggu ketiga kehamilan, mesoderm yang terbentuk dari sitotrofoblas menjadi organ darah dan pembuluh darah kapiler. Kemudian rongga korion mengembang sehingga membran embrio semakin terlepas dari membran korion dan hanya dikanalisasi oleh segelintir membran mesodermal yang menjadi tangkai kanalisasi. Tangkai pemasok ini kemudian tumbuh menjadi tali pusat.
Setelah pembuluh darah trofoblas melewati rahim, trofoblas menjadi plasenta matang, menciptakan aliran utama melalui pembuluh darah tali pusat. Meskipun keduanya terkait, darah ibu dan janin tidak dapat bercampur secara konsisten, prosesnya disebut proses hemokorionik.

Fungsi plasenta

Di bawah ini adalah beberapa fungsi dari plasenta, yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai penghasil nutrisi

Plasenta dapat menggantikan glukosa dalam bentuk glikoda, suatu struktur karbohidrat yang dapat disimpan di hati untuk menyediakan glukosa. Nutrisi yang diperoleh dari ajanin

Lihat Juga :

https://www.jpnn.com/news/mengenal-winning-eleven-gim-olahraga-paling-populer
https://www.wartaekonomi.co.id/read349487/bosan-main-game-itu-itu-aja-cobain-nih-mini-militia-god-mod-apk-unlimited-nitro-dan-ammo-2021
https://www.beritasatu.com/nasional/123845/ini-contoh-teks-prosedural-protokol-sederhana-kompleks
https://www.suara.com/bisnis/2021/07/08/092216/pentingnya-mengenal-dan-mempelajari-jenis-teks-prosedur
https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/161461/keunggulan-dan-kurangnya-wa-web-sebagai-fitur-whatsapp
https://ayobandung.com/read/2021/07/08/250265/tahapan-mudah-penggunaan-wa-web
https://www.solopos.com/pengertian-teks-eksplanasi-adalah-ciri-struktur-kaidah-contoh-1137977
https://www.gamegim.com/
https://majalahkartini.co.id/
https://1news.id/
https://kebangkitan-nasional.or.id/

Related posts

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments