Tesla Sebagai Bandar Paling Besar Bitcoin Rugi 100T Karena Harga Kripto Anjlok

  • Whatsapp
Tesla Sebagai Bandar Paling Besar Bitcoin Rugi 100T Karena Harga Kripto Anjlok

Kapitalisasi pasar bitcoin jeblok US$ 1,4 triliun atau sekitaran Rp 20.153 triliun semenjak harga asset kripto ini di tingkat paling tinggi pada November 2021. Perusahaan khalayak, terhitung Tesla dan MicroStrategy juga tidak untung nyaris US$ 7 miliar atau Rp 100,7 triliun, menurut analitis CoinGecko.

Quartz memberikan laporan, ada 27 perusahaan khalayak yang menggenggam bitcoin di neraca keuangan. Ada dua emiten yang terbanyak mempunyai asset kripto tipe ini, yaitu Tesla dan MicroStrategy.

Read More

Ke-2 nya secara kelompok mempunyai sekitaran 169 ribu bitcoin atau nyaris 78% dari keseluruhan yang dipunyai oleh perusahaan khalayak. Pengembang piranti lunak, MicroStrategy sebagai bandar paling besar dengan 121 ribu bitcoin atau sama dengan US$ 3,5 miliar.

– Nilai Kripto Bitcoin Dkk Rontok Nyaris Rp 2.000 Triliun dalam Satu hari

Pendiri sekalian CEO MicroStrategy Michael Saylor secara individu melakukan investasi di mata uang digital. Dia menggenggam minimal US$ 866 juta bitcoin, menurut Business Insider.

Walau harga bitcoin jeblok, MicroStrategy tidak punya niat untuk mundur dari taruhan. “Taktik kami atas bitcoin ialah beli dan meredam. Sepanjang mempunyai cash flow berlebihan atau mendapati langkah lain untuk kumpulkan uang, kami terus memasukkan ke bitcoin,” kata CFO MicroStrategy Phong Le ke Wall Street Journal, Minggu (30/1).

Perusahaan itu memandang jika bitcoin bisa menjadi investasi periode panjang yang semakin aman untuk simpan pemilikan dibanding dolar Amerika Serikat (AS).

“[Saya] melakukan investasi dalam cryptocurrency bukan hanya akan memberi lindung nilai yang lumrah pada inflasi, tapi juga prospect memperoleh pengembalian semakin tinggi daripada investasi yang lain,” tutur MicroStrategy menerangkan dalam pengakuan pada Agustus 2020, pertama kalinya beli bitcoin.

Investor Ramai Jual Kripto Bitcoin Dkk Semenjak Bulan Lalu, Mengapa? 

Tesla menjaga pemilikan asset kripto. Dalam laporan penghasilan kwartal IV di-launching pada Rabu (26/1), perusahaan mengutarakan jika mereka tidak jual bitcoin sepanjang ‘crypto winter’.

Produsen mode listrik itu menggenggam US$ 1,26 miliar bitcoin.

Emiten yang lain mempunyai bitcoin dengan jumlah besar yaitu perusahaan pembayaran digital Square (8.027), basis transisi cryptocurrency Coinbase (4.483), dan penerbit video games Korea Selatan Nexon (1.717).

Fortune memberikan laporan, Square Inc. yang dipegang oleh bekas pendiri Twitter Jack Dorsey peluang akan mundur dari pemilikan kripto. Sesudah mencatatkan rugi US$ 20 juta atas investasi US$ 220 juta, perusahaan umumkan ‘tidak ada rencana’ untuk pembelian baru.

– Mundur dari Status CEO, Pendiri Twitter Bangun Mekanisme Tambang Bitcoin

Pada Maret 2021, CFO Square Amrita Ahuja menjelaskan ke Sheryl Estrada dari Fortune jika “betul-betul ada kasus untuk tiap neraca untuk pemilikan bitcoin didalamnya.”

Perusahaan seperti MicroStrategy dan Tesla masuk ke investasi bitcoin lebih cepat, saat harga relatif rendah. Dan Square beli pada Mei 2021, saat harga nyaris US$ 60 ribu.

Berdasar data Coindesk, harga bitcoin US$ 36.988 per coin pada Jam 12.44 WIB ini hari (31/1).

Transaksi bisnis Kripto Naik 600%, Pasar Proyeksikan Trend Bersambung di 2022 

Nexon mencatatkan rugi kripto dengan jumlah besar sesudah menginvestasikan US$ 100 juta pada April 2021. Perusahaan melakukan investasi sekitaran satu bulan saat sebelum pengurangan harga bitcoin.

“Di dalam lingkungan ekonomi sekarang ini, kami yakin jika bitcoin tawarkan kestabilan dan likuiditas periode panjang sekalian menjaga nilai uang kontan untuk investasi masa datang,” kata CEO Nexon Owen Mahoney dalam pengakuan jurnalis, di awal tahun kemarin.

Dan beberapa perusahaan yang bersumpah tidak untuk beli asset kripto mengutarakan kedukaan atas volatilitas cryptocurrency, terhitung bitcoin.

“Kami biasanya tertarik dengan keamanan dan likuiditas untuk memulai usaha. Bitcoin masih terlampau naik-turun dan spekulatif . Maka saya berpikir, akan perlu waktu benar-benar lama saat sebelum bitcoin jadi mata uang fungsional untuk kami,” tutur CFO PepsiCo Hugh Johnston ke CNBC SquawkBox pada Oktober 2021.

Related posts

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments