Dengan tujuan memilih karyawan yang terbaik untuk pekerjaan yang tepat, kita harus mengidentifikasi kandidat yang melamar ke perusahaan. Ada beberapa cara yang kita bisa lakukan agar mendapatkan kandidat terbaik.
Namun apakah semua cara tersebut perlu sepenuhnya diterapkan dalam pemilihan kandidat tergantung pada jenis pekerjaan yang dilamar dan pada ketersediaan sumber daya yang kita miliki.
Jika semua cara mencari karyawan digunakan, tentunya proses pemilihan bisa sangat lama dan panjang. Hal ini kemudian menghabiskan banyak biaya dan belum tentu efektif. Selain itu, kandidat yang mengalami proses uji coba dan wawancara yang panjang dan bervariasi bisa lelah, sehingga hasil wawancara dan uji coba bisa tidak maksimal.
Hasil demikian justru akan membuat pengambil keputusan menjadi bingung dalam memilih kandidat yang akan direkrut. Oleh karena itu, coba ikuti tips di bawah ini untuk menyeleksi dan memilih karyawan yang berkualitas :
1. Lakukan interview yang professional
Setelah mendapatkan kandidat yang telah dipilih, selanjutnya lakukan wawancara dengan kandidat secara professional. Saat wawancara pun anda dapat menilai kandidat melalui postur gerak tubuh dan mimik wajah ketika menjawab pertanyaan. Tuliskan daftar pertanyaan yang sistematis dan tidak asal-asalan. Jangan lupa memberikannya tes tertulis.
2. Investigasi Latar Belakang Kandidat
Kita bisa menginvestigasi latar belakang kandidat berdasarkan sejarah kelakuan baik. Ini berguna misalnya untuk melihat apakah kandidat pernah melakukan pelanggaran hukum (laporan yang disediakan oleh kepolisian). Lakukan pencarian informasi melalui mesin pencari seperti Google atau Yahoo, media sosial seperti Facebook, Twitter dan sebagainya. Kita juga bisa menghubungi sekolah asal kandidat untuk mencari informasi terkait kandidat, atau menghubungi tempat bekerja kandidat sebelumnya.
3. Buat perjanjian kerja atau masa percobaan
Inilah hal yang sangat penting, sebenarnya kejujuran dapat dilihat ketika sang pelamar berada langsung di lingkungan kerja. Kita dapat melihat bagaimana pekerjaan serta perilaku kesehariannya. Jika tidak sesuai harapan, perusahaan atau pengusaha dapat memutuskan masa kontrak atau percobaan tersebut.
4. Penyaringan Melalui Curriculum Vitae (Resume)
Untuk mencari karyawan yang tepat, kita bisa melakukan penyaringan berdasarkan informasi yang ada pada curriculum vitae (CV) kandidat. Biasanya CV kandidat berisi informasi mengenai lokasi, umur, status, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, foto, dan sebagainya. Namun perlu diingat bahwa dalam memilih karyawan curriculum vitae tidak sepenuhnya akurat dan kandidat bisa saja menulis informasi yang tidak benar.
5. Kuesioner Yang Diisi Oleh Kandidat
Kita bisa melakukan penyaringan melalui kuesioner yang diisi oleh kandidat. Kuesioner bisa bertanya mengenai :
- Kemampuan, pengalaman atau perilaku yang diharapkan oleh perusahaan
- ketersediaan kandidat untuk bekerja lembur
- Kemampuan menggunakan aplikasi tertentu
- Ketersediaan kandidat untuk dipindahtugaskan ke daerah lain
- Ketersediaan kandidat untuk melakukan multi-tasking apabila dibutuhkan oleh perusahaan, dan sebagainya
6. Uji Coba Psikotes
Kita bisa menggunakan alat-alat tes untuk mengukur potensi kandidat. Alat-alat tes mencangkup Kraeplin, DISC, Tiki, PIAV, Pauli, CFIT dan sebagainya. Alat tes demikian menjadi sangat penting apabila kita melakukan memilih karyawan yang belum memiliki pengalaman bekerja (misalnya mahasiswa yang baru lulus).
7. Uji Coba Kompetensi
Kita bisa melakukan uji coba kompetensi untuk mengukur kemampuan kandidat seandainya kandidat benar-benar mengerjakan pekerjaannya. Uji coba kompetensi mencangkup uji coba akuntansi, komputer, programming, role-play penjualan.
8. Hasil Contoh Pekerjaan
Kita bisa mengukur hasil contoh pekerjaan yang pernah dikerjakan oleh kandidat. Misalnya seorang programmer menunjukkan aplikasi yang pernah dibuatnya atau seorang visual designer menunjukkan desain yang pernah dibuatnya. Namun perlu diingat bahwa kandidat pun bisa melakukan klaim untuk hasil pekerjaannya yang sebenarnya tidak dibuat olehnya. Biasanya, hasil contoh pekerjaan hanya bisa digunakan sebagai referensi.
Lakukan rekrutmen karyawan secara hati-hati karena mereka adalah ujung tombak dalam usaha anda, jangan sampai karena salah memilih karyawan usaha anda menjadi berantakan.