Investasi saham di pasar modal Indonesia, selainnya sebagai sebuah taktik investasi sekarang jadi pola hidup khususnya untuk beberapa milenial, professional muda, atau pengusaha muda.
Bursa Dampak Indonesia (BEI) jadi fasilitator untuk perdagangan saham lewat perusahaan dampak sebagai broker dealer, tempat beberapa investor buka rekening dampak.
Pertanyaan sering ada, bagaimanakah cara seorang investor mewujudkan keuntungan alias cuan dari transaksi bisnisnya di pasar saham? Memang watak investasi saham seharusnya periode panjang, karena makin panjang horizon investasi, akan makin terbebas dari resiko fluktuasi harga periode pendek. Tetapi, investor muda banyak yang semakin tertarik memperoleh cuan cepat.
Dikatakan Kepala Kantor Perwakilan Bursa Dampak Indonesia (BEI) Sumatera Utara, Muhammad Pintor Nasution, ada dua taktik investasi di pasar saham, yakni taktik esensial dan teknikal.
Taktik esensial pas untuk investor periode panjang. Figur investor populer dan legendaris yang memakai taktik ini ialah Warren Buffet. Taktik esensial mengarah pada performa keuangan perusahaan, historical growth perusahaan, dan prediksi di masa datang.
Turun-naiknya harga saham dalam waktu kurang dari 5 tahun tidak begitu diacuhkan. Karena bila terjadi pengurangan harga saham, karenanya baru dikatakan sebagai potential loss atau kekuatan rugi.
Simak juga: Variasi Omicron Pencet Pasar Saham, Beberapa Trader Berpindah ke Pasar Kripto, Bitcoin Melejit Tajam
Sementara peningkatan harga periode pendek baru jadi potential gain atau kekuatan keuntungan saat sebelum diwujudkan atau dipasarkan kembali.
Investor esensial baru merealiasasikan cuan, bila saat yang ditarget terwujud dan nilai perusahaan di pasar yang tercermin dalam harga sahamnya telah melewati nilai buku saham perusahaan itu.
Potential gain baru jadi cuan bila saham itu telah dipasarkan pada harga jual saham di atas harga membeli. Investor lakukan penawaran jual (offer), apabila ada yang beli, karena itu investor telah mewujudkan keuntungan, tinggal menanti penuntasan transaksi bisnis (T+2) dan uang hasil pemasaran yang terdiri dari modal investasi dan keuntungan (capital gain) diterima di rekening dana punya investor.
Keuntungan pemasaran saham atau capital gain dihitung dari beda di antara harga membeli saham pada harga jual saham. Pintor memberi contoh, investor beli saham dengan harga Rp 1.000 per helai, dengan pembelian minimum 1 lot saham (100 helai).
Bila selanjutnya saat ingin mewujudkan keuntungan harga saham telah baik jadi Rp 5.000 per helai saham, karena itu capital gain yang didapatkan investor sejumlah Rp 4.000 atau 400 %.
Dalam pada itu, taktik teknikal ialah tehnik menyimak gerakan harga saham dalam setiap hari, jam, bahkan juga menit.
Ada beberapa teori untuk memperhatikan gerakan harga dalam periode pendek dan kapan saatnya investor dapat mewujudkan keuntungan.
Ada banyak figur investor teknikal, satu diantaranya Charles Dow. Konsep mewujudkan keuntungan sama juga dengan taktik esensial, tetapi, periode waktu investasinya yang pendek. Tidaklah sampai 5 tahun, bahkan juga ada yang cuman dalam perhitungan bulanan, mingguan, bahkan juga harian.
Sudah pasti perlu kepenguasaan tehnik berinvetasi supaya tidak terjerat dalam tindakan “pom pom” saham, yakni perlakuan membawa investor pemula oleh pelaku tertentu supaya seolah-seolah saham itu kelihatan disukai hingga investor akan ikutan beli dan mengharap harga akan membumbung.
Demikian investor sedang euforia mengincar saham itu dan harga semakin tinggi, satu kelompok pelaku ini secara cepat mewujudkan keuntungannya dalam skala besar yang membuat harga saham saat itu juga rontok.
Investor yang terikut arus pom pom akan gigit jemari karena peningkatan harga saham yang didambakannya tidak ada, justru saham yang dibeli terevisi karena ada pemasaran besar oleh bandar.
Makin pendek waktu investasi, karena itu makin tinggi kekuatan resiko yang perlu dijamin karena fluktuasi harga pada masa itu. Sementara, makin panjang waktu periode, karena itu makin rendah resiko.
Investor harus pahami resiko ini, hingga bila ingin melakukan investasi periode pendek harus mempersiapkan dana modal dari uang yang bukan untuk dipakai sebagai keperluan setiap hari atau dana idle.
Taktik yang lain yang dapat diambil untuk kurangi resiko dengan beli atau melakukan investasi pada semakin banyak saham. Seperti peribahasa investasi yang menjelaskan, “Don’t put your eggs in one basket” yang maknanya, tidak boleh simpan uangmu di satu tipe saham saja.
Sama dengan telur-telur kita bila ditempatkan di satu keranjang dan keranjangnya jatuh, karena itu pecahlah semua telur.
Tapi bila dibelikan beberapa macam saham, bila saat salah satunya saham harga terevisi, tidak seluruhnya modal investasi kita nilainya turun.