Tips Serta Modal Awal Bisnis Rongsokan Bagi Pemula

  • Whatsapp
Tips Serta Modal Awal Bisnis Rongsokan Bagi Pemula

Meski terkesan kumuh dan murahan, nyatanya cara bisnis rongsok bagi pemula yang dilakukan dengan tepat bisa menghasilkan omset ratusan juta. Bila Anda ingin mencobanya, simak ulasan ini sampai selesai. Sebab kami akan membahasnya secara detail dan komprehensif.

Sudah banyak sekali kisah sukses pengusaha rongsokan yang ada di Indonesia. Bahkan ada bos rongsokan yang sudah berhasil membangun sebuah istana. Melihat kesuksesan ini, tentu banyak orang bertanya. Sebenarnya bagaimana cara mengubah barang yang rusak, tak terpakai, dan seolah tak berharga menjadi sesuatu yang menguntungkan bak berlian. Jadi mahal, bisa mencukupi seluruh kebutuhan hidup, dan lebih-lebih.

Tips Bisnis Rongsokan Bagi Pemula

Kenali jenjang karir (mata rantai bisnis rongsokan)

Sebelumnya, Anda perlu tahu dulu bahwa di usaha rongsok itu ada jenjang karirnya atau oleh orang umum disebut mata rantai.

Anda bisa memilih menjadi:

  1. Seorang pemilik rongsok yang menjual rongsokan (tangan pertama).
  2. Pengumpul rongsok yang biasanya berkeliling mencari rongsokan di rumah-rumah dengan cara membeli atau mencari langsung di tempat pembuangan sampah.
  3. Pengepul yang mendapatkan rongsokan langsung dari para pengumpul dan didistribusikan ke pabrik-pabrik yang mendaur ulang benda bekas.

Dengan mengetahui ini, paling tidak Anda bisa menghitung berapa penghasilan masing-masing jenjang karir di atas. Mana yang lebih menguntungkan sekiranya dilakukan dengan serius.

Fokuslah jadi usaha pengepul rongsok

Sebenarnya, Anda memang bisa memilih salah satu dari 3 pilihan di atas, mau hanya jadi pemilik rongsokan saja, jadi pengumpul, atau pengepul. Tapi saran kami, baiknya jadi pengepul saja bila memang ingin sukses.

Sebab dari banyak kisah sukses yang ada di Indonesia. Kebanyakan mereka adalah pengepul yang mengambil barang langsung dari pada pengumpul benda-benda tak terpakai.

Dengan menjadi pengepul, Anda akan membeli langsung dari pengumpul barang bekas yang sedang membutuhkan uang. Juga akan menjualnya langsung ke pabrik-pabrik atau pengepul yang lebih besar.

Artinya, Anda bisa leluasa menentukan seberapa besar profit margin yang akan diambil.

Siapkan modal, kenali para pengumpul dan pengguna rongsokan yang akan mendaur ulang barang-barang bekas.

Selain itu, keahlian lain yang Anda butuhkan adalah komunikasi. Bagaimanapun, Anda akan menjadi jembatan antara beberapa pengumpul dan perwakilan dari pihak pabrik yang mengambil barang bekas dari Anda.

Siapkan tempat penampungan

Selain modal uang dan keahlian dalam berbicara, Anda juga harus menyiapkan lokasi untuk penampungan. Sebaiknya pilih tempat yang mudah diakses agar distribusi barang bisa dilakukan dengan mudah dan cepat.

Sebab bila diperhatikan, meskipun pemulung mengantarkan rongsokan dengan memakai motor. Isian bagian belakangnya tetap membutuhkan dimensi jalan yang cukup luas agar bisa bergerak.

Selain itu, akses jalan yang luas juga akan memudahkan Anda untuk mengangkut barang ke pihak pengguna menggunakan mobil.

Kenali dengan baik jenis, harga, dan kategori dari rongsokannya

Untuk menjadi pebisnis apapun, Anda harus mengenali produk apa yang jadi obyeknya. Tak terkecuali rongsokan.

Oleh karena itu, cara bisnis rongsok bagi pemula berikutnya adalah dengan mengenali barang apa saja yang bisa didaur ulang, berapa harganya, apa saja jenisnya, dan masuk kategori apa.

Sebagai contoh, berikut ini adalah beberapa jenis rongsok yang ada di Indonesia:

  1. Besi.
  2. Aluminium
  3. Baja.
  4. Kaca.
  5. PlastikĀ kresek.
  6. Plastik atom.
  7. Botol plastik
  8. Kertas.
  9. Kardus.
  10. Karton.

Masing-masing benda bekas di atas memiliki harga yang berbeda per kilonya. Jadi, jangan sampai disamaratakan.

Selain itu, Anda juga harus bisa memilih mana barang yang masih bisa didaur ulang. Mana yang sudah tergolong sampah dan benar-benar harus dibuang.

Misalnya karton, ada yang kadang didapatkan dalam kondisi basah dan hancur. Karton semacam ini tidak bisa diterima begitu saja.

Pilihlah mitra dengan manajemen bisnis rongsokan yang baik

Sebagai pengepul barang rongsok, Anda harus punya mitra yang bisa dipercaya. Mereka adalah para pemulung atau pengumpul barang bekas.

Anda harus menjalin hubungan baik dengan pemulung yang menyetorkan barangnya. Jalin komunikasi yang baik.

Agar mereka loyal menyetorkan rongsok itu secara terus menerus, pastikan bahwa harga yang Anda berikan pada mereka tidak rendah. Tetap kompetitif sehingga usaha mereka juga dihargai dengan baik.

Coba mengolah sendiri barang bekasnya

Ketika sudah mendapatkan barang bekas, Anda bisa memilih mana yang masih bisa diolah sendiri, mana pula yang bisa disetorkan ke pabrik.

Bila masih ada yang bisa diolah sendiri. Olahlah hingga menghasilkan hasil kreasi yang bisa dijual lagi. Misalnya dijadikan tas, baju-baju dari benda bekas daur ulang, dll.

Jika Anda memilih peluang usaha ini, maka selain uang, keahlian berkomunikasi, dan tempat untuk memulai usaha, Anda juga butuh promosi produk.

Tak hanya itu, sebelum membuat kreasi, rasanya perlu juga riset dulu untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar agar produk laku terjual.

Berapa modal buka usaha jual beli barang bekas?

Sama seperti usaha lainya persiapan modal menjadi penentu bagaimana usaha jual beli barang bekas anda akan beroperasi. Namun para pemilik usaha barang bekas biasanya mengumpulkan barang dagangan secara bertahap. Hal ini tentu memberi keuntungan tersendiri khususnya dalam hal pendanaan.

Untuk membuka usaha jual beli barang bekas anda memerlukan sejumlah uang untuk membeli berbagai macam perlengkapan yang akan diuraikan di bawah ini:

KebutuhanHargaTotal
Sewa tempat setahun dan renovasiRp 6.000.000
Rak tokoRp 2.000.000
Peralatan tokoRp 1.000.000
Motor pakai bak terbuka (bekas)Rp.6.000.000
Modal awal membeli barang bekasRp 10.000.000
Total biaya modal awalRp 25.000.000

Selain menyediakan modal awal, kita juga harus menyiapkan biaya operasional untuk satu bulan yang mencakup:

  • Gaji 2 orang karyawan sebesar Rp 2.000.000
  • Biaya air dan listrik sebesar Rp 500.000
  • BBM sebesar Rp 500.000
  • Biaya tak terduga Rp 500.000
  • Total biaya operasional sebesar Rp 3.500.000

Semua nominal yang tercantum di atas adalah estimasi kasar yang tentunya bisa berubah sesuai dengan keadaan. Modal untuk membeli barang dagangan (barang bekas) bisa disediakan secara bertahap ketika ada barang bekas yang harus dibeli.

 

 

Related posts

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments