Ini eranya jualan online. Kebutuhan dari ujung rambut sampai ujung kaki, bisa Anda temukan di internet. Dengan kata lain, apa saja bisa Anda jual secara online.
Namun, Anda tentunya tahu. Meski ada banyak kesempatan, tak semua orang punya kisah sukses jualan online. Tak sedikit online shop yang tutup di tengah jalan. Cerita-cerita macam inilah yang mungkin membuat anda keder berusaha.
Tapi kami percaya, sukses adalah hak semua. Kami juga siap menemani Anda untuk #BuildSuccessOnline. Maka dari itu, kami akan bocorkan tips sukses berjualan online.
Tips Jualan Online Bagi Pemula
Buah manggis, buah kedondong. Mau jualannya manis, simak tips di bawah ini dong.
1. Kenali Nilai Jual Produk (Unique Selling Points)
Apa kelebihan produk bisnis Anda? Jawaban yang terlintas di kepala bisa jadi: harga terjangkau, kualitas super, atau pertama di kelasnya. Pertanyaan semacam ini cenderung mudah dijawab.
Bagaimana kalau saya ubah pertanyaannya jadi: apa kelebihan produk yang tak dimiliki kompetitor Anda?
Saya percaya lebih banyak dari Anda yang tiba-tiba diam dan berpikir.
Tidak apa-apa. Tak jadi masalah.
Pertanyaan itu seharusnya memang membuat Anda termenung. Sebab, di situlah Anda sedang mencari jawaban unique selling points (USP) atau nilai jual produk.
Berbeda dengan kelebihan produk yang jumlahnya bisa banyak, USP biasanya hanya satu saja. Satu poin inilah yang nantinya jadi kunci untuk membedakan bisnis Anda dari kompetitor.
Mengapa hanya satu saja? Sebab ketika Anda menginginkan orang tahu semua kelebihan produk Anda, seringkali calon pelanggan tak mengingat apapun soal bisnis Anda.
Menyedihkan, bukan?
Untuk menemukan USP, Anda perlu memposisikan diri sebagai calon pelanggan. Coba pikirkan, apa yang benar-benar dibutuhkan calon pelanggan Anda? Apakah itu soal produk? Apakah lebih ke pelayanannya?
Supaya Anda lebih mudah membayangkan USP yang menarik, berikut adalah contoh USP yang dimiliki produk bisnis kelas dunia:
- TOMS Shoes ━ memberikan sepasang sepatu untuk anak tidak mampu setiap pembelian sepasang sepatu;
- Starbucks ━ berbagai pilihan minuman kopi dengan kualitas premium;
- Zappos ━ kebijakan penukaran barang yang sangat ramah untuk pelanggan;
- FedEx ━ jaminan paket sampai dalam semalam;
- Domino’s Pizza ━ pizza gratis jika tidak sampai dalam 30 menit.
Ketika Anda sudah temukan beberapa calon USP yang oke, coba godok lagi. Kali ini sesuaikan USP dengan selera calon pelanggan, kebiasaan pelanggan, trend, keputusan beli, dan tokoh panutan pelanggan.
Dengan kata lain, coba kombinasikan calon USP dengan buyer persona yang mungkin sudah Anda buat. Inilah kemudian membuat USP produk Anda benar-benar diingat dan tepat menyasar pelanggan.
2. Buat Website Toko Online Sendiri
Mengapa perlu membuat website? Itu pertanyaan yang sering muncul ketika sebuah bisnis disarankan untuk memiliki website.
Padahal kan, ada banyak marketplace yang lebih mudah dipakai. Mulai dari Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Shopee, Lazada, dan lain sebagainya. Jadi, mengapa Anda masih perlu membuat website?
Marketplace memang jauh lebih mudah digunakan. Tak butuh waktu lama untuk membuat akun dan mulai menjalankan usaha Anda.
Ditambah lagi, marketplace sudah memiliki trafik tinggi dan user yang banyak. Pastinya, akan jauh lebih mudah bagi Anda untuk menemukan pelanggan.
Namun, hal itu justru yang membuat marketplace memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Anda harus berebut calon pelanggan dengan memasang harga murah, memberikan pelayanan cepat, dan membangun reputasi lewat rating serta review.
Akan tetapi, setelah melakukan semua usaha itu, brand Anda tidak akan dikenal dengan baik. Pelanggan hanya akan mengingat marketplace yang digunakan instead of merek. Jika Anda memang bermaksud membangun brand awareness, Anda perlu paham konsekuensi ini.
Berbeda halnya dengan website toko online. Memang di awal-awal, membuat website toko online terbilang rumit. Ada banyak hal teknis yang perlu dilakukan sebelum bisa go online.
Hanya saja, toko online sangat strategis untuk membangun brand. Anda bisa mendesain website agar sesuai dengan branding yang diinginkan. Dengan begitu, USP dan kelebihan produk bisa ditonjolkan dengan baik.
Tak cuma itu saja, lewat toko online sendiri Anda memiliki kendali atas data. Pertama, data penjualan. Anda dengan mudahnya bisa tahu tren penjualan dari waktu ke waktu, demografi pembeli, serta model produk yang disukai pelanggan.
Kedua, data yang berisi kontak online calon pelanggan. Melalui data inilah, Anda bisa melakukan retargeting. Bahasa sederhananya, Anda bisa kirimkan notifikasi promo atau produk baru ke pelanggan lewat email. Anda tinggal buat landing page berisi form untuk kumpulkan data yang diinginkan.
Segala upaya marketing bisa dilakukan secara terpusat. Poin itu juga perlu diingat sebagai kelebihan lain dari memiliki toko online sendiri. Dalam satu halaman dashboard, Anda punya kontrol untuk membuat promo, merilis kontes, memberikan layanan konsumen, memanajemen inventori produk, dan mengatur reseller.
Bagaimana? Kini Anda sudah yakin dengan kelebihan toko online?
3. Pelajari dan Pahami Data
“Menyimpulkan sesuatu tanpa disertai data adalah kesalahan besar,” begitu kata Sherlock Holmes. Meski tokoh yang bilang fiktif, jangan remehkan apa yang dikatakan.
Data merupakan hal penting dalam bisnis. Bahkan saking pentingnya, Peter Sondergaard mengatakan bahwa data adalah minyak di abad 21. Lalu, analytics atau analisa data merupakan mesin pembakarannya.
Jadi, singkat saja, Anda harus pintar-pintar mempelajari data yang berkaitan dengan bisnis. Terutama data soal penjualan dan data yang berhubungan dengan upaya promosi.
Pertama, data soal penjualan. Biasanya data ini otomatis bisa didapat dari fitur report di CMS yang digunakan. Dari data ini, Anda bisa tahu produk jualan online paling laris, produk macam apa yang disukai pelanggan, kapan penjualan meroket, dan kapan penjualan sedang lesu-lesunya.
Dari kelompok data pertama, Anda bisa melakukan riset produk dan selera pasar. Lalu membuat produk-produk baru untuk dirilis ke pasaran. Bisa juga, Anda mengantisipasi high season dan low season dengan mengeksekusi strategi marketing yang pas.
Kedua, data yang berhubungan dengan promosi dan marketing. Untuk yang satu ini, pastikan Anda sudah menginstal Google Analytics di website.
Lewat Analytics dari Google, Anda bisa memantau performa website secara keseluruhan. Siapa calon pelanggan Anda? Di mana mereka tinggal? Halaman mana saja yang paling banyak dibuka oleh pelanggan di toko online? Channel marketing apa yang paling efektif?
Tak cuma perkara itu saja. Google Analytics juga bisa melakukan tracking data khusus untuk bisnis. Anda bisa kepo performa website kompetitor dalam satu industri yang sama, mengetahui kata kunci populer, mengetahui faktor yang menyebabkan user meninggalkan web, dan mengetahui waktu tepat untuk mengirimkan email.
4. Pakai Strategi Content Marketing
Sudah pernah dengar istilah content marketing? Kalau belum, saya akan coba jelaskan secara ringkas.
Content marketing adalah sebuah teknik promosi yang bertumpu pada pembuatan konten. Bukan sembarang konten yang dibuat. Melainkan konten relevan, penting, bermanfaat, dan bisa menarik audiens dalam jangka panjang.
Semakin bagus dan bermanfaat konten yang Anda buat, semakin besar kemungkinan usaha Anda ditemukan oleh calon pelanggan lewat Google. Artinya, semakin besar pula kemungkinan Anda mendapatkan cuan lewat strategi ini.
Namun, Anda jangan sampai terjebak untuk membuat konten foto atau video saja. Keduanya memang menarik. Apalagi jika tampilannya estetis dan memanjakan mata.
Hanya saja, Anda perlu tetap strategis dalam mengeksekusi content marketing. Alih-alih membuat konten visual dan hanya menyebarkannya lewat media sosial, Anda perlu mempertimbangkan untuk membuat blog dalam web toko online.
5. Aktif di Media Sosial
Meskipun sudah ada website dan blog, tolong jangan pernah lupakan sosial media. Sosial media masih jadi channel penting untuk mempromosikan produk atau layanan bisnis. Dari sosial media pula lah, pintu pertama perkenalan dibuka pada calon pelanggan.
Baru setelah mengetahui dan mengenal bisnis lebih dekat, mereka tertarik untuk lebih engage. Entah itu nanti dalam bentuk mem-follow akun, komentar, membagikan konten yang Anda buat, ataupun mengunjungi URL yang Anda berikan (termasuk di dalamnya website, blog, dan YouTube).
Pernyataan di atas bukan sekedar kira-kira. Faktanya, sebanyak 95 persen pengguna sosial media dengan kisaran umur 18-34 tahun mengikuti akun sosial media bisnis. Lalu sebanyak 93 persen user menjadikan sosial media sebagai cara berkomunikasi dengan brand (customer service).
Ketika Anda berhasil mewujudkan interaksi sosmed yang menyenangkan, sebanyak 71 persen pengguna akan merekomendasikan bisnis Anda pada orang-orang terdekat. Jadi, sudah jelaskan mengapa sosmed ikut jadi bagian penting dalam promosi bisnis?