Desain kampung susun untuk warga Bukit Duri yang diajukan Komunitas Ciliwung Merdeka.(Komunitas Ciliwung Merdeka)
JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membebaskan lahan di Wisma Ciliwung, Jalan Bukit Duri Tanjakan. Sandyawan mengatakan, lahan wisma itu diusulkan untuk jadi lokasi kampung susun sesuai keinginan warga. “Kami mengusulkan tetap di Wisma Ciliwung karena kami sudah komunikasi dengan pemilik. Kami yang kenalkan dengan Pemprov DKI,” kata Sandyawan, Rabu (5/9/2018). Menurut Sandyawan, wisma itu didirikan di atas lahan milik 27 ahli waris. Namun Sandyawan memastikan ke-27 pemilik lahan itu sudah siap lahannya dibeli Pemprov DKI Jakarta dengan harga NJOP. “Pemiliknya 27 tapi sudah pakai satu notaris. Mereka mau seluruh lahan itu, satu hektar,” kata Sandyawan. Baca juga: Pembangunan Kampung Susun Bukit Duri Terkendala Tak Ada Lahan Ia menambahkan, harusnya pembelian itu tak ada kendala. Ia meminta Pemprov DKI segera membeli lahan tersebut. Sementara untuk tempat penampung sementara, warga tetap mengusulkan lahan di RT 005 RW 011 atau di Kantor Pajak yang terbengkalai milik Kementerian Keuangan. “Mereka bilang belum ada penawaran yang masuk, macam-macamlah. Padahal waktu itu Pak Kepala Dinas Perumahan Agustino Darmawan sendiri yang mengunjunginya,” ujar Sandyawan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Warga Bukit Duri Minta DKI Bebaskan Wisma Ciliwung untuk Kampung Susun”, https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/05/17390811/warga-bukit-duri-minta-dki-bebaskan-wisma-ciliwung-untuk-kampung-susun.
Penulis : Nibras Nada Nailufar
Editor : Egidius Patnistik